Friday 22 February 2013

kendang kempul

Kendang Kempul Di Jawa Timur berkembang pula musik etnic yang hampir mirip dengan campursari, yakni musik kendang kempul yang berkembang di Banyuwangi dan sekitarnya. Musik ini hampir berbarengan munculnya dengan campursari. Namun alat musik yang digunakan hanya Kendang, Kempul dan suling yang digabungkan dengan gitar dan keyboard serta seringkali juga biola. Musik kendang kempul ini selain berkembang di Banyuwangi, juga merambah ke daerah sekitarnya. Sebut saja Jember, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo dan sekitarnya. Tak jarang lagu-lagu kendang kempul dinyanyikan ulang dengan versi dangdut oleh Orkes Palapa dan Monata. Nama-nama penyanyi kendang kempul yang terkenal antara lain Sumiati, Alif S, Pelawak Cahyono, Emilia Contessa. Dari generasi yang lebih muda muncul nama Niken Arisandi, Catur ARum, Dyan Ratih, Renny Farida, Adestya Mayasari dan masih banyak lagi. Pada perkembangannya musik ini juga tercampur dengan dangdut versi koplo. Masuknya unsur koplo ini juga menimbulkan pertentangan di antara pegiat seni kendang kempul. Banyak pencipta lagu yang tidak mau lagunya dinyanyikan dengan versi Kendang kempul Koplo, meski dengan royalti yang besar. Selain itu pada perkembangannya, selain unsur dangdut koplo. Kendang kempul juga mulai mencoba dikolaborasikan dengan beberapa musik yang terkenal sebut saja musik reaggea dan beberapa musik lainnya. Bahkan penyanyi sekaliber Nini Karlina dan Ikke Nurjannah pun pernah menggubah lagu Banyuwangi untuk album dangdut mereka. Kesamaan dari kedua musik yang berkembang di jawa itu sama-sama kental bercerita tentang masalah hidup wong cilik, masalah cinta, masalah menikmati hidup dan juga nasehat yang sering disisipkan dalam syair lagunya.

No comments:

Post a Comment